Berikut Alasan Habib Luthfi Dirikan Ormas Petanesia

a
adminRabu, 26 Januari 2022
Berikut Alasan Habib Luthfi Dirikan Ormas Petanesia

BAGIKAN :


PETANESIA.COM - Rais Aam Idarah Aliyah Jam'iyah Ahlit Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah (Jatman), Habib Luthfi bin Yahya, dengan seabreg aktivitasnya terus menggelorakan cinta Tanah Air dengan semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati.


Tidak hanya itu, atas kecintaan terhadap NKRI Habib Luthfi juga menulis lagu kebangsaan 'Cinta Tanah Air'.


Kini, Habib Luthfi selain aktif di Jatman dan Ketua Forum Ulama Sufi Dunia, dirinya punya kesibukan baru yakni mendirikan organisasi kemasyarakatan (Ormas) kebangsaan 'Pecinta Tanah Air Indonesia' (Petanesia).


Selain itu juga telah menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) di Hotel Sahid Mandarin Kota Pekalongan pada pertengahan Oktober 2019 silam.


Ketua Umum Petanesia M Eko Priyono menyampaikan, terbentuknya Petanesia berawal dari keprihatinan Habib Luthfi bin Ali bin Yahya sejak 13 tahun lalu tentang NKRI yang saat ini sedang digoyang separatisme, radikalisme, dan terorisme.


“Petanesia ini adalah organisasi kemasyarakatan yang resmi dan berbadan hukum Kemenkumham dengan kantor pusatnya di Kota Pekalongan. Di mana penggagas berdirinya oleh Habib Luthfi untuk menggelorakan semangat cinta Tanah Air, agar NKRI tetap utuh," ungkapnya.


Dikatakan, Petanesia bergerak pada budaya, tradisi, sejarah dalam penekannya yang melibatkan lintas agama dan budaya.


Dalam Silatnas kemarin, para pengurus bersepakat menentukan arah organisasi, tujuan, dan fatwa kebangsaannya mau dibawa ke mana.


"Dalam Silatnas kemarin baru menggagas arah dan tujuan organisasi. Sedangkan saat ini sedang dalam proses pembentukan pengurus daerah dengan fokus di Jawa," ucapnya. 

Disampaikan, untuk meneguhkan komitmen perjuangan organisasi ini, jajaran pengurus pusat Petanesia dikukuhkan oleh pendirinya yakni Habib Luthfi bin Yahya di Gedung Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.*

BAGIKAN :

footer-ads

Kategori

second-side-ads
third-side-ads