Ritual Budaya Bajong Banyu di Magelang Sebagai Upaya Pelestarian dan Memaknai Mata Air Sebagai Sumber Kehidupan

a
adminMinggu, 19 Maret 2023
Ritual Budaya Bajong Banyu di Magelang Sebagai Upaya Pelestarian dan Memaknai Mata Air Sebagai Sumber Kehidupan

BAGIKAN :

PETANESIANEWS.COM - Bajong Banyu merupakan salah satu budaya sakral masyarakat di Magelang.


Ritual budaya Bajong Banyu merupakan salah satu upaya untuk merawat dan mengingatkan tentang pentingnya sumber mata air.


Sumber mata air yang dimaksud dalam ritual Bajong Banyu ini merupakan mata air dari Sendang Kedawung yang hingga kini masih terus dilestarikan.


Ritual Bajong Banyu ini menegaskan pelestarian sumber air, hal ini karena sumber air dapat memberikan penghidupan untuk masyarakat.


Budaya lokal Bajong Banyu dilestarikan oleh masyarakat dusun Dawung Desa Banjarnegoro kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.


Gelaran ritual ini dilakukan tiga hari sebelum memasuki bulan Ramadhan. Acara ini telah berlangsung selama sembilan tahun.


Pelaksanaan ritual budaya Bajong Banyu IX ini mengusung tema "Adi Suci marganing Rahayu".


Gepeng Nugroho ketua pelaksana ritual Bajong Banyu mengungkapkan bahwa pelaksanaan ini rutin digelar menjelang bulan ramadhan dan usai hari raya idul fitri.



"acara ini rutin di laksanakan menjelang bulan suci Ramadhan dan setelah hari raya Idul Fitri," terangnya.


Gepeng juga menyampaikan asal usul tradisi ini yang sudah rutin dilakukan menjelang ramadhan.


"asal usulnya tradisi ini sebenarnya pengemasan dari tradisi Padusan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah yang akhirnya menjadi tradisi Bajong Banyu," tandasnya.


Gepeng menuturkan bahwa prosesi ritual ini dimulai dari Sendang Kedawung yakni sumber penghidupan masyarakat sekitar.


"masyarakat mengambil air ke Sendang kedawung. Sendang yang biasa digunakan oleh masyarakat setempat itu dari dulu itu memenuhi kebutuhannya mulai dari mandi sampai dengan kebutuhan makan minum lalu kemudian dari pengambilan air itu karena tempat itu juga dulu sering digunakan untuk padusan dari tempat itu dibawa ke lapangan untuk kemudian setelah itu diadakan upacara sesuci, lalu setelah itu barulah dilaksanakan Bajong Banyu atau perang air," tandasnya.


Ritual Bajong Banyu ini diikuti oleh masyarakat sekitar dusun Dawung serta pengunjung yang hadir


"untuk pesertanya kebanyakan masyarakat di Dusun kami ada juga masyarakat Desa Banjarnegoro Juga pengunjung yang ada," tutur Gepeng.


Gelaran Bajong Banyu memperoleh antusiasme masyarakat sekitar maupun daerah lain, hal ini disampaikan Liya salah seorang pengunjung yang mengaku baru pertama kali menyaksikan secara langsung dan dirinya menilai acara tersebut sangat bagus dan berharap dapat terus dilestarikan.


"saya baru pertama kali melihat acara ini, menurut saya sangat bagus dan semoga bisa terus di lestarikan," pungkasnya.


Gelaran Bajong Banyu juga turut dimeriahkan penampilan tarian khas Magelang, yang terdiri dari tadi Jadilan ketruk, topeng ireng yang ditampilkan oleh kreativitas kesenian rakyat dari wilayah-wilayah Desa Banjarnegoro, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.*


Penulis: Nana

Editor: Mishbah

BAGIKAN :

footer-ads

Kategori

second-side-ads
third-side-ads